#5 MENGENAL PENDIDIKAN


Tak kenal maka tak sayang. Memutuskan kuliah di universitas pendidikan tentu harus tau juga soal pendidikan. Sejak awal, Aku sudah berpikir bahwa yang namanya pendidikan ya sekolah. Pendidikan tak lebih dari sekolah, ijazah, ulangan, kelas, siswa, guru, dan buku. Pendidikan tak lebih dari pengajaran guru dan murid. Guru memberikan pelajaran dan murid menerimanya. Hingga nanti hasilnya terbukti dalam ujiannya, apakah lulus atau tidak lulus. Sesederhana itu Aku berpikir mengenai pendidikan.
Kekerdilan berpikir janganlah senantiasa dirawat. Untuk menghancurkan sedikit demi sedikit dalam kekerdilan berpikir, maka harus rajin membaca. Membaca realita, idealita, buku, dan lainnya. Sejak semester 1, bertemu dengan mata kuliah landasan pendidikan. Sejak awal, kuliah landasan pendidikan hanya bermodalkan buku sumber utama yaitu buku landasan pendidikan cetakan dari kampus.
Aku membaca buku landasan pendidikan semata ingin lebih tau apa itu pendidikan. Ternyata benar dugaanku, pendidikan itu sekolah. Namun ternyata bacaanku saat itu belum beres. Setelah dibaca ulang dan mendalam, Pendidikan adalah hidup itu sendiri. Muncul istilah long life education. Pendidikan sepanjang hayat. Itu arti luas dari pendidikan, pendidikan sepanjang hayat.
Pendidikan sepanjang hayat diartikan sebagai proses belajar untuk menjadi manusia seutuhnya. Nah, dalam arti sempit muncul sekolah sebagai bagian dari proses belajar. Berjenjang dan semua disesuaikan dengan standar usia dan tingkat kesulitan setiap jenjang pendidikannya.
Pendidikan itu proses memanusiakan manusia. Mengapa? Bukankah dalam pendidikan sudah ada manusia-manusianya? Apa memang manusia-manusia itu ternyata belum menjadi manusia? Lalu apa? Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul dalam benakku. Dan ternyata, manusia itu secara ideal adalah yang sadar akan dirinya berasal dari mana dan akan menjadi apa. Who am I dan who want to be. Ketuhanan.

Komentar

Postingan Populer