Titik Koma : Refleksi Keputusasaan

Setiap orang pernah mengalami putus asa di kondisi tertentu. Misalnya, ketika menghadapi ujian di sekolah kita dihadapkan dengan soal-soal yang memusingkan karena tidak ada persiapan sama sekali sehingga situasi pasti dihadapkan pada dua pilihan, berjuang atau putus asa.

Saat kamu dihadapkan dengan masalah pertemanan. Ketika teman-teman di sekitarmu menjauhimu, tidak mengajakmu bicara, atau bahkan ketika kamu ingin bergabung dengan mereka kamu diacuhkan. pasti pilihannya dua, berjuang terus untuk tetap bisa masuk ke dalam lingkungan itu atau putus asa dengan keadaan, menerima kenyataan bahwa diri terisolasi.

Apakah saat ini kamu sedang menghadapi masalah yang rumit? apakah saat ini kamu sedang berjuang dengan masalah itu atau menyerah dari masalah itu? tentu, kamu boleh punya pilihan manapun. Berjuang, ya dengan segala resikonya harus tetap dialami. Menyerah pun sama, ada resikonya malah lebih berat.

Tetapi, saya ingin sekali berbagi. Tentang titik koma. Sebenarnya, simbol itu sering digunakan oleh orang-orang yang memiliki kecenderungan melakukan self injury. Tetapi, ternyata maknanya sangat dalam. Titik koma yang bermakna. Titik menandakan henti, dan koma menandakan rehat sejenak.

Tentunya, ada satu kondisi kita dihadapkan pada kondisi titik, yaitu saat tak lagi harapan untuk hidup dan merasa bahwa orang-orang disekitar tak lagi mengerti diri kita sendiri. Pasrah, tak bersemangat lagi untuk hidup. 

Tetapi, kawan. Ada koma, tanda koma yang akan menyadarkanmu bahwa kamu boleh untuk rehat sejenak. Merenungi apa yang ada di dalam titik itu. Meresapi apa yang akan terjadi dan apa yang mesti kita lakukan dengan tepat kedepannya.

ingat, titik koma. saat hadapi henti, kamu boleh rehat sejenak.



Bandung, 10 Juli 2019
Fikri Faturrahman

Komentar

Postingan Populer