UNTUK APA AKU SEKOLAH?
Jikalau
hari ini kita masih merasakan empuknya kasur saat tidur, nikmatnya makan dengan
berbagai macam hidangan, bangunan-bangunan yang megah dan nyaman, maka
bersyukurlah. Sebab, masih ada saudara-saudara kita yang tidur beralaskan
tikar, makan seadanya, tinggal di rumah yang roboh, hingga untuk sekolah pun
tak mampu sebab biaya atau sedari kecil harus menanggung beban keluarga sampai
harus bekerja.
Putih
abu jadi masa yang paling indah. Indah sekali, sebab menjadi masa yang membawa
diri ke hal-hal yang menyenangkan dan juga menegangkan. Ramai-ramai daftar ke
sekolah, dengan maksud melanjutkan pendidikan supaya berpendidikan tinggi.
Semangat yang begitu besar sejak awal daftar ke sekolah muncul dengan harapan
bahwa saat belajar di sekolah yang diingininya ia mampu nyaman dan belajar
dengan baik. Begitupun dengan yang daftar karena terpaksa atau tak ada pilihan
lain.
Ya,
semua pilihan sudah satu paket dengan resikonya. Kamu memilih untuk mengambil
jurusan gambar sudah seharusnya sadar bahwa hal-hal yang harus kamu hadapi
adalah pelajaran yang berkaitan dengan teknik gambar. Begitupun dengan jurusan
listrik, mesin, audio video, sipil, dan otomotif. Semua ada resiko dari
pilihan-pilihan itu. Hanya saja, sering terbuai oleh indahnya zona pertemanan
hingga lupa tujuan belajar di sekolah.
Jujur
saja, tak usah berbohong. Lingkungan menjadi factor yang amat sangat
mempengaruhi diri. Mungkin sedikit orang yang tak akan terpengaruh, tapi banyak
orang yang terpengaruh. Ada yang sejak sebelum masuk sekolah ia adalah anak
yang baik dan rajin belajar, tetapi semenjak bertemu dengan lingkungan yang
baru dan ia mulai mencoba-coba apa itu yang namanya minum alcohol, narkotika,
seks bebas, kriminalisme, dan hal baru lainnya yang membuat perubahan pada diri.
Sedangkan, orang tua punya harapan besar terhadapmu.
3
tahun di sekolah. Atau bagi yang pernah merasakan tidak naik kelas bisa 4 atau
5 tahun di sekolah bukanlah waktu yang sebentar pun lama. Semuanya adalah
proses. Sebab di setiap tahun-tahunmu menjadi perbekalan kelak untuk masa
depanmu. Lihatlah, banyak orang-orang yang sukses dan mencapai puncaknya. Tapi,
banyak orang lebih melihat puncaknya dibanding melihat proses perjuangan pedih
getir pahit yang merintangi perjuangannya hingga menuju puncak. Sebab
perjuangan menuju sukses butuh proses.
Untuk apa Aku sekolah?
Sebab
saat di mahkamah hisab-Nya, kita akan ditanya
“KAU GUNAKAN UNTUK APA MASA
MUDAMU?”
“KAU GUNAKAN UNTUK APA ILMU MU?”
Semoga mencerahkan!
Fikri Faturrahman
Komentar
Posting Komentar